Sabtu, 04 Februari 2012

(ini dia)Obat Apa yang Boleh Dikonsumsi saat Hamil?

Pertanyaan ini mungkin telah diajukan oleh jutaan ibu-ibu hamil, termasuk Anda, iya kan? Siapa yang tidak tahu bahwa mengkonsumsi obat dikala hamil bukan hal mudah, tentunya kita harus tahu apakah obat tersebut berbahaya bagi janin atau tidak. Sebelum melihat daftar obat yang tercantum di bawah, Anda harus lebih tahu dulu, faktor apa saja yang menyebabkan obat menjadi berbahaya bila dikonsumsi saat hamil.
  1. Dosis obat.
    Penyerapan/arbsorbsi dan metabolisme suatu obat, berbeda saat hamil. Beberapa obat bahkan penyerapannya lebih tinggi saat hamil. Misalnya Anda minum obat A, saat tidak hamil, tubuh hanya menyerap 40% saja dari obat ini, tetapi saat hamil dalam dosis yang sama, penyerapannya menjadi 60% misalnya. Bukan efektifitasnya yang lebih baik, tapi justru toksisitasnya yang ditakutkan.
  2. Lamanya paparan obat dalam tubuh janin, bila obat tersebut dapat menembus plasenta. Salah satu fungsi plasenta adalah sebagai penyaring, supaya virus, bakteri atau obat-obatan tidak masuk ke sirkulasi darah janin. Namun, obat-obatan yang ukurannya (moelekul) lebih kecil daripada “pori-pori” plasenta, tentu saja masih bisa lolos dari saringan ini. Dan menimbulkan efek yang dinamakan teratogen. Apa itu? Teratogen adalah suatu zat atau obat yang dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang abnormal. Misalnya antibiotik tetrasiklin, mungkin sudah popular ditelinga ya, bahwa obat ini menyebabkan pewarnaan pada gigi dan juga menghambat pertumbuhan tulang anak, sehingga anak pendek.
  3. Kandungan obat. Anda harus perhatikan baik-baik dalam obat-obatan di warung. Obat-obat yang beredar dipasaran banyak sekali yang sudah dikombinasi, terutama yang wajib diperhatikan adalah obat flu dan batuk. Contohnya, saya cek salah satu tablet flu dan batuk merek terkenal, komposisinya terdiri dari parasetamol, pseudoefedrin dan dekstrometorfan. Pseudoefedrin membuat vasokonstriksi pembuluh darah rahim (diameter pembuluh darah mengecil), sehingga pasokan darah ke janin berkurang, padahal darah membawa nutrisi-nutrisi untuk bayi. Efek samping yang lain adalah hernia usus halus pada janin.
    “Kalau begitu saya pilih obat herbal saja”, nanti dulu!! Obat herbal komposisinya apa? Apakah murni herbal, atau jangan-jangan herbalnya justru sebagai pelengkap saja? Sebagian obat herbal tidak melalui penelitian medis yand dipublikasikan. Saya khawatir, obat tersebut komposisinya ditutup-tutupi.
  4. Kondisi Anda saat hamil. Apakah Anda pengidap hipertensi, diabetes, penyakit ginjal atau paru-paru menahun? Keadaan atau penyakit Anda saat ini, juga mempengaruhi jenis obat apa saja yang boleh dikonsumsi selama hamil. Bahkan obat diabetes atau hipertensi Anda akan diganti oleh dokter dengan yang lebih cocok untuk kehamilan.
Empat faktor di atas tadi penting untuk Anda, supaya Anda jangan asal tebak dosis obat dan jangan asal beli obat di warung. Di bawah ini akan saya tampilkan daftar-daftar obat yang boleh dikonsumsi dengan resep dokter. Daftar obat ini saya dapat dari sebuah jurnal kedokteran tahun 2005. Sekali lagi, daftar obat ini bukan rujukan supaya Anda bebas membeli obat. Setiap individu berbeda terapi pengobatannya. Serahkanlah semuanya pada dokter Anda, itu yang terbaik.




sumber:http://informasitips.com/obat-apa-yang-boleh-dikonsumsi-saat-hamil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar